Rabu, 05 September 2012

Pemadaman di Anak Krakatau Ganggu Proses Suksesi

Diposting oleh nurin naohra di 18.32

Ahli suksesi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Tukirin, mengkritik upaya pemadaman hutan di Gunung Anak Krakatau oleh Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Lampung atau BKSDA Lampung.
Pemadaman itu dinilai mengganggu proses suksesi ekologi yang berlangsung alamiah di gunung itu.
"BKSDA tidak memahami arti pertumbuhan alam dan proses suksesi ekologi. Dengan dipadamkan, pengaruh letusan terhadap ekologi sudah terpengaruh tindakan manusia," kata Tukirin di Jakarta, Rabu (5/9/2012).
Tukirin juga mengatakan, BKSDA seharusnya memberi contoh untuk tidak melanggar zona bahaya. "Kalau berbahaya, kenapa kok mendarat di Anak Krakatau dan malah memadamkan api yang membakar hutan di sana," kata Tukirin, yang telah 30 tahun meneliti di Krakatau.
Sebelumnya diberitakan bahwa BKSDA Lampung berupaya memadamkan api dengan menyiramkan air laut.
Tukirin juga meluruskan pemberitaan di media yang menyebutkan ada pohon pinus yang terbakar di Anak Krakatau. "Itu bukan pohon pinus, melainkan pohon cemara laut atau Casuarina equisetifolia," kata Tukirin.
"Saat meletus Minggu kemarin, saya di dekat sana. Letusannya besar. Ada aliran lava yang mengarah ke tenggara. Lava sampai ke laut. Hutan cemara sebagian terbakar, tapi tidak semuanya."
Bagi kalangan ilmuwan dunia, Anak Krakatau merupakan laboratorium alam sangat penting untuk mempelajari proses suksesi ekologi. Pemusnahan tumbuhan karena letusan gunung api dan pertumbuhan baru dicatat dan dipelajari oleh sejumlah ilmuwan untuk mengetahui bagaimana alam memulihkan diri.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nurin Sadega Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea